Kisah Islami


NABI ADAM ADALAH MANUSIA PERTAMA YANG TURUN KE BUMI
Pada suatu masa,seluruh jagat raya ini tidak ada, kemudian Allah menciptakan atas irodat & kodrat - Nya. Atas kehendak dan kekuasaan - Nyalah tercipta alam semesta ini. Dia adalah asal mula semua kejadian, Allah itu Maha Esa, Ia tidak beranak dan tidak di peranakkan.

Atas kehendak dan kekuasaan - Nya, Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Terciptalah bintang - bintang yang puluhan jutaan jumlahnya, bulan dan matahari yang terang bercahaya. Tercipta pulalah gunung - gunung, hutan, lautan, jurang, gurun, sungai padang - padang tandus. Tercipta pulalah segala tumbuh - tumbuhan, binatang, juga semua makhluk hidup di darat, laut, udara, dalam tanah. Semua menjadi kekayaan dan kehidupan di bumi. Bumi yang indah terbentang dengan segala kekayaannya.

Bintang dan planet beredar di angksa raya, menurut huku yang telah di tetapkan Allah. Bulan dan matahari, saling bergantian secara teratur menerangi bumi.

Setelah penciptaan alam jagat raya itu, kemudia Allah menciptakan malaikat - malaikat. Para malaikat ini adalah makhluk halus yang tidak dapat di lihat oleh kasat mata dan selalu taat serta patuh menjalankan tugas yg di perintahkan Allah kepadanya. Sepanjang hidupnya, malaikat ini terus menerus taat beribadah. Mereka mengagungkan dan memuja Allah yang menciptakannya.

Setelah semua itu tercipta, Allah lalu berkehendak menciptakan sejenis makhluk lain. Makhluk itulah yg akan menjadi penghuni dan memimpin di bumi yang sudah terbentang ini. Makhluk itu pulalah yang akan memelihara, mengolah, memanfaatkan kekayaan bumi untuk kenghidupannya. Di bumi dia akan berkembang biak, turun temurun dari generasi ke generasi. Makhluk itulah yang namanya manusia.

Allah memberitahukan kehendaknya itu melalui malaikat di dalam firmannya : " Sesungguhnya, aku ingin menciptakan manusia untuk mengatur dan memelihara bumi ".

Para malaikat mengira, kehendak Allah untuk menciptakan manusia itu karena mereka telah lalai menjalankan tugasnya. Kemudia para malaikat itu bertanya : " Untuk apaka Allah menciptakan manusia itu ?, bukankah kami telah taat melukukan ibadah dan selalu menggungkan nama - Mu tanpa berhenti sedetikpun, sedangkan manusia yang hendak Engkau ciptakan itu niscaya akan merusak bumi, mereka akan bermusuhan satu dengan yang lainnya. Mereka akan berbunuh - bunuhan untuk memperebutkan dari hasil kekayaan bumi tersebut ! ".

Untuk melenyapkan kegusaran malaikat itu, maka turunlah firman Allah : " Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui ! ". Mendengar penegasa dari Allah tersebut, para malaikat itu berdiam diri, mereka tidak memberikan komentar lagi. Yah, bukankah Allah itu maha mengetahui, Allah menciptakan segala sesuatu tentu ada tujuannya serta kegunaannya.

Para maliakt itu lalu bersujud memuja serta mengagungkan Allah : " Mausia itu bernama Adam. Aku akan menciptakannya dari segumpal tanah. Apabila telah selesai terbentuk, akan kutiupkan rohku kepadanya. Ia pun akan hidup, bergerak, berperasaan, melihat dan mempunyai kesadaran serta pengertian. Firman Allah : " Bila Adam sudah hidup hendaklah kalian sujud memberi hormat kepadanya ".

Allah lalu menciptakan Adam dengan tangannya sendiri. Adam di bentuk dengan segumpal tanah liat dan lumpur hitam. Bentuknya sedemikian sempurna dan indahnya. Adam adalah makhluk ciptaan Allah yang istimewa, karena di bentuk oleh tangan -Nya sendiri, sedangkan bumi, langit dan seluruh alam semesta di ciptakan - Nya hanya dengan sepatah kata: " Jadilah ".

Setelah bentuk Adam selesai di ciptakan, Allah lalu meniupkan rokh - Nya kepada Adam, kemudian Adampun mempunyai nyawa, dia mulai hidup lalu bergerak - gerak. Ia pun mulai dapat melihat, berfikir, merasakan, kesadaran dan mempunyai pengertian.

Maka, tercipta sudahlah manusia pertama yaitu Nabi " Adam ". Adamlah manusia pertama, dialah moyang dari seluruh manusia. Manusia yang sekarang ini terdiri dari beratus - ratus bangsa dan beribu - ribu suku.
Seluruh alam semesta menyaksikan terciptanya manusia pertama itu. Alam raya menjadi hening seketika, bertasbih memuja Allah, tatkala Adam mulai di hidupkan. Para malaikat memberi hormat dan salam kepadanya. 

Adam kelak akan di turunkan ke bumi. Tugas Adan beserta keturunannya kelak adalah untuk memelihara bumi, mengolah dan melestarikannya. Memelihara tumbuh - tumbuhan, bintang - bintangnya. Memelihara laut dan sungai - sungainya. Semuanya itu adalah untuk mensucikan Allah sang pencipta.

Kiriman dari:  Bpk. Abdul Moeis Kariem Amirullah 

 


KISAH TENTANG ORANG-ORANG PILIHAN

Assalamu’alaikum wr. wb.

Pada suatu hari Bang Fulan pergi berjalan kaki ke masjid hendak menunaikan ibadah sholat berjamaah. Selama perjalanan menuju masjid, Bang Fulan telah berhati-hati dengan berjalan di atas trotoar di pinggir jalan. Namun apa dikata, seorang pengendara sepeda motor telah memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi dan kurang berhati-hati hingga akhirnya menabrak Bang Fulan yang menyebabkan Bang Fulan terluka parah sehingga harus dirawat di rumah sakit.

”Seandainya kemarin aku ’nggak pergi ke masjid dan tinggal di rumah saja, tentunya akan lebih baik karena aku tidak akan seperti ini”. Demikian Bang Fulan menyampaikan keluh kesahnya dengan nada penyesalan yang teramat dalam kepada Bang Nafil (sahabatnya) saat menjenguknya di rumah sakit.

Mendengar keluh kesah dari Bang Fulan tersebut, Bang Nafil berupaya untuk menanggapinya:

Saudaraku…,
Janganlah engkau mengeluh seperti itu. Ingatlah, bahwa dalam salah satu hadits qudsi, Ahmad, Ibn Majah dan Albaihaqi meriwayatkan, bahwa Allah berfirman: “Aku selalu mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia berprasangka baik, maka untung baginya. Dan jika berprasangka buruk, maka ia akan terkena bahayanya”.

Lebih dari itu, sadarkah engkau, bahwa sesungguhnya engkau termasuk orang-orang pilihan yang dipilih langsung oleh Allah karena engkau dipandang mampu untuk mendapatkan cobaan seperti ini? Karena seandainya hal ini ditimpakan kepada orang lain, belum tentu mereka bisa tabah dan sabar dalam menghadapinya. Bukankah dalam Al Qur’an, Allah SWT. telah berfirman (yang artinya): “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al Baqarah ayat 286)?

Saudaraku…,
Sudahkah engkau menyadarinya?
Dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya?
Dengan berupaya untuk bisa tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini dan tetap berbaik sangka kepada-Nya?
Bukankah engkau termasuk orang-orang pilihan yang dipilih langsung oleh Allah karena engkau dipandang mampu untuk mendapatkan cobaan seperti ini? Bukankah Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya?

Mendengar nasehat tersebut, Bang Fulan-pun menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bang Nafil yang telah mengingatkannya akan makna sebuah cobaan. Hampir-hampir saja Bang Fulan tergelincir, karena telah salah dalam menata hatinya sehingga hanya keluh kesah serta penyesalan saja yang ada. Padahal justru rasa syukur-lah yang seharusnya ada dalam hatinya karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang pilihan yang dipilih langsung oleh Allah karena dipandang mampu untuk mendapatkan cobaan ini.

-----

Saudaraku semuanya…,
Jika cara berpikir kita seperti kisah di atas, tentunya tidak ada alasan sedikitpun bagi kita untuk tidak bersyukur atau berkeluh kesah, bagaimanapun situasi / kondisi yang sedang kita hadapi.

Saudaraku…,
Perhatikan kembali penjelasan Al Qur’an berikut ini (yang artinya): "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim. 7).

Sedangkan dalam salah satu hadits qudsi, Ahmad, Ibn Majah dan Albaihaqi meriwayatkan, bahwa Allah berfirman: “Aku selalu mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia berprasangka baik, maka untung baginya. Dan jika berprasangka buruk, maka ia akan terkena bahayanya”.

Semoga bermanfaat!

NB.
Bang Fulan dan Bang Nafil pada kisah di atas hanyalah nama fiktif belaka. Mohon ma’af jika secara kebetulan ada kemiripan nama dengan kisah di atas!

Kiriman dari:  Bpk. Abdul Moeis Kariem Amirullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar